legenda pendekar naga novel

Pre-Reg resmi dibuka. Klik tombol pre-reg sekarang dan dapatkan gratis 100x summon. Berbagai pendekar legendaris siap memperkuat tim-mu! Hadiah Milestone: 100K Peserta Pre-Reg: Token Item*3, Token Rekrut*3 500K Peserta Pre-Reg: Token Item*7, Token Rekrut*7 1M LegendaPendekar Naga Ch. 1 - Pendekar Pedang Suci Gunung Bunga Persik pernah menjadi lokasi berdirinya salah satu sekte aliran lurus terbesar di dunia persilatan tetapi pertempuran besar 50 tahun lalu mengubah Gunung yang dulunya dipenuhi dengan pohon bunga persik menjadi tanah kematian. LEGENDAPENDEKAR PETIR Novel Online. Halo Teman - Teman Sekalian ini novel pertama saya semoga banyak dukungan dan menghibur teman2 sekalian terimakasih Di sebuah desa terdapat seorang anak berumur 12 tahun yang sudah tidak mempunyai keinginan untuk hidup setelah milihat orang tua nya tewas di depan mata nya tapi ketika merasa putus asa dia pun bertemu seorang yang menjadikan nya seorang Novelyang pertama, Legenda Pendekar Rajawali, terjadi pada era dinasti Song Selatan (1127-1279 masehi). Dinasti Song saat itu dalam keadaan lemah dan menjalin kerja sama dengan kaum Manchuria untuk melawan musuh yang menyerbu. NoxPlayerIndonesia. [The Return of Condor Heroes] merupakan game resmi adaptasi novel Jin Yong dan juga adaptasi kisah trilogi yang terkenal, yaitu trilogi Legenda Pendekar Rajawali, Kembalinya Legenda Pendekar Rajawali, dan Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga, yang juga pernah diangkat ke serial TV yang menuai popularitas tinggi di Indonesia. Lieu De Rencontre Fontenay Le Comte. Gunung Bunga Persik pernah menjadi lokasi berdirinya salah satu sekte aliran lurus terbesar di dunia persilatan tetapi pertempuran besar 50 tahun lalu mengubah Gunung yang dulunya dipenuhi dengan pohon bunga persik menjadi tanah puluhan tahun terakhir, tempat ini terabaikan bahkan berganti nama menjadi Gunung Tengkorak Iblis karena begitu banyaknya jasad yang terkubur di tempat sekian lama tidak berpenghuni, hari ini Gunung tersebut menjadi tempat pertempuran besar lainnya. Terlihat di bawah cakrawala biru, seorang pria paruh baya sedang dikepung oleh puluhan orang lain.“Senior Xiao, serahkan Kitab Dewa Naga Surgawi maka kami akan biarkan kau tetap hidup.”“Senior Pedang Suci jangan keras kepala, anda tidak mungkin menang menghadapi kami semua yang ada di tempat ini.”“Xiao Chen! Kau pikir dengan Kitab Dewa Naga Surgawi bisa bertindak sesukamu? Jika kau tidak menurut maka aku akan menuntut balas atas sekte-sekte yang kau hancurkan!”Satu demi satu orang berusaha membujuk pria paruh baya di hadapan mereka, semua orang sadar meskipun jumlah mereka jauh lebih banyak tetapi setidaknya puluhan orang akan kehilangan nyawa jika pertempuran sungguh terjadi. Sebab itulah tidak ada yang menjadi penyerang pertama karena mengetahui mereka pasti kehilangan nyawa jika paruh baya itu hanya tersenyum tipis mendengarkan semua perkataan tersebut, namanya Xiao Chen yang juga dikenal sebagai Pendekar Pedang Suci. Biarpun sekilas terlihat seperti berusia 50-an tahun dan baru sebagian rambutnya yang memutih tetapi sebenarnya Xiao Chen telah berusia 92 tahun.“Andai aku memiliki sepuluh… tidak, lima tahun lagi saja maka diriku tidak akan kesulitan lolos dari mereka semua.” Batin Xiao Chen saat memeriksa yang hadir di tempat ini adalah pendekar tingkat tinggi dari aliran lurus maupun sesat, tidak sedikit yang merupakan kepala sekte. Berkumpulnya mereka semua adalah karena ingin merebut Kitab Dewa Naga Surgawi, yang merupakan ilmu silat tenaga dalam paling hebat di dunia Chen menghela nafas panjang ketika mengingat semua ini dimulai 70 tahun lalu, dunia persilatan gempar karena kemunculan kembali Empat Kitab Ilmu Tanpa Tanding berserta Tujuh Pusaka Penguasa Dunia. Semua itu menjadi awal sesuatu yang disebut Era banyak manusia yang gugur dalam Era Kekacauan dan di saat bersamaan juga bermunculan bakat-bakat dalam dunia persilatan, orang-orang yang dijuluki sebagai Pahlawan ataupun Penjahat Besar tetapi Xiao Chen bukan salah Chen memejamkan matanya, dirinya memahami bahwa hari ini tidak mungkin bisa keluar hidup-hidup dari tempat ini. Meskipun semua bisa melihat Xiao Chen memejamkan mata tetapi tidak satupun dari mereka mencoba demi satu kenangan kembali terlintas dipikiran Xiao Chen, dia sebenarnya adalah anak biasa yang berasal dari keluarga sederhana. Suatu hari saat usianya masih 5 tahun desanya diserang oleh para perampok, dirinya ditangkap dan berniat dijual sebagai budak tetapi dirinya berhasil lari ke hutan yang menjadi lokasi pertemuannya dengan seseorang yang mengubah hidupnya. Xiao Chen bertemu seseorang yang menjadi Gurunya dan membawanya masuk ke dunia Chen memiliki bakat yang bagus dalam seni pedang, tetapi sayangnya akibat trauma masa kecil, dirinya enggan belajar bela diri dan memilih untuk menghabiskan waktunya belajar seperti sarjana. Gurunya tidak pernah memaksanya dan membiarkan Xiao Chen bersikap seperti yang dia Xiao Chen berusia 17 tahun, sang Guru meninggal akibat penyakit yang telah lama dideritanya. Saat itulah Xiao Chen menyadari seharusnya dia mempelajari bela diri, namun semua telah terlambat. Lima tahun kemudian Era Kekacauan terjadi dan sekte tempat Xiao Chen bernaung menjadi salah satu yang binasa pada tahun-tahun awal Era tersebut.“Jika dipikir kembali, semua terasa benar-benar aneh…” batin Xiao Chen sambil mengelengkan Chen menjadi satu dari sedikit orang yang berhasil selamat dari kehancuran sektenya, dengan niat membalas dendam Xiao Chen menghabiskan seluruh waktunya untuk mempelajari seni bela diri. Pada akhirnya Xiao Chen tidak pernah mendapatkan sesuatu yang sebenarnya mudah bagi kebanyakan orang seperti cinta, wajah seseorang muncul saat dirinya mengingat itu.“Jika dipikir lagi, aku bahkan tidak pernah mengenggam tangan seorang gadis…” tiba-tiba Xiao Chen merasa ingin meneteskan air mata tetapi dia tidak bisa melakukannya di depan semua pendekar berusia 72 tahun, Xiao Chen merasa dirinya telah menghabiskan hidupnya secara sia-sia, meskipun memiliki pencapaian yang tinggi dalam ilmu pedang setelah berlatih 50 tahun tetapi nyatanya dia tidak bisa membalas pernah Xiao Chen menduga dirinya akan cukup beruntung menemukan Kitab Dewa Naga Surgawi, ketika berlatih sesuai kitab tersebut bukan hanya ilmu tenaga dalamnya meningkat pesat tetapi tubuhnya juga menjadi lebih di dunia persilatan Xiao Chen sudah melihat beberapa jagoan hebat yang memiliki tenaga dalam tinggi mampu tetap terlihat muda, dia tidak menyangka dirinya juga akan bisa merasakan pengalaman yang Chen mengurung diri selama lebih dari sepuluh tahun sebelum muncul kembali di dunia persilatan untuk membalas dendam. Ilmu pedang serta tenaga dalam yang hebat membuatnya terkenal dalam waktu singkat dan mendapatkan julukan Pendekar Pedang Suci, salah satu pendekar ternama di dunia yang bertanya-tanya karena Xiao Chen muncul secara tiba-tiba dan tidak dikenal sebelumnya tetapi memiliki kemampuan yang begitu hebat. Sebab itu banyak yang menyelidikinya dan akhirnya menemukan Xiao Chen memiliki Kitab Dewa Naga itu membawa Xiao Chen ke situasi yang sekarang dia hadapi. Xiao Chen membuka matanya dan menatap semua pendekar di hadapannya dengan dingin.“Hari ini langit dan bumi akan menjadi saksi darah kembali tumpah di Gunung ini…” Xiao Chen kemudian mengeluarkan sebuah buku dari pakaiannya, semua pendekar langsung bereaksi karena menyakini buku tersebut adalah Kitab Dewa Naga Surgawi, “Ini yang kalian inginkan? Ambilah!”Xiao Chen melemparkan buku itu ke langit, belum sempat para pendekar tersebut bereaksi, Xiao Chen menarik pedangnya dan melepaskan sebuah energi pedang yang diarahkan pada buku tersebut.“Tidak!”“Apa kau sudah gila?!”Kitab Dewa Naga Surgawi memang ilmu tenaga dalam terhebat tetapi tetap saja buku yang menyimpan ilmu tersebut terbuat dari kertas biasa. Energi pedang yang berbentuk cahaya biru itu segera menembus buku tersebut, membuatnya hancur menjadi pendekar menarik senjata mereka dan menjadi begitu murka karena tindakan itu sementara Xiao Chen hanya tertawa keras menanggapi mereka.“Kalian menginginkan Kitab Dewa Naga Surgawi? Tidak akan kubiarkan dalam mimpi kalian sekalipun!” Selesai berkata demikian Xiao Chen maju menyerang dengan pedangnya. Berkat tenaga dalam yang besar, Xiao Chen memiliki ilmu meringankan tubuh yang tinggi membuat gerakannya begitu gesit dan lincah. Dalam waktu beberapa tarikan nafas, dirinya sudah tiba diantara para pendekar dan berhasil melepaskan beberapa terjadi begitu cepat, dua orang pendekar tingkat tinggi telah terbunuh oleh pedang Xiao Chen. Padahal dua orang tersebut sempat menahan pedang Xiao Chen hanya saja tusukan pedang tersebut menghancurkan pedang mereka begitu Xiao Chen bukanlah sebuah pedang pusaka, tetapi tenaga dalam yang dialirkan pada pedang tersebut begitu besar membuat pedangnya memiliki daya rusak yang dasyat serta dengan mudah memotong baja seperti memotong pendekar tidak lagi tinggal diam, mereka menyerang pada waktu hampir bersamaan. Pertempuran sengitpun terjadi antara Xiao Chen melawan puluhan pesilat tangguh. Di hadapan begitu banyak musuh, Xiao Chen tidak sedikitpun gentar bahkan dapat bertarung sambil tersenyum lebar tidak peduli tubuhnya mulai dipenuhi tidak berlangsung lama, sekitar lima belas menit berlalu sebelum para pendekar bergerak mundur menjauhi Xiao Chen dan memandangnya sambil merasakan Xiao Chen begitu buruk, dia kehilangan lengan kirinya, seluruh tubuhnya dipenuhi luka tetapi dia masih bisa berdiri setelah kehilangan begitu banyak darah. Nafasnya memang berat, tetapi dirinya terlihat masih bisa membunuh beberapa orang lagi untuk mati bersamanya.“Guruku pernah bilang berhati-hati pada orang tua di dunia persilatan, karena di dunia ini kebanyakan orang mati muda… Hari ini mataku benar-benar terbuka.” Kata seseorang sambil berdecak Chen serta para pendekar yang tersisa memandang ke sumber suara tersebut dan menemukan seorang pemuda yang terlihat berusia 20-an tahun. Mereka semua segera mengenalinya sebagai pendekar muda paling berbakat di generasi ini yang berasal dari salah satu sekte terbesar saat itu melihat sekelilingnya yang kini dipenuhi jasad pendekar tingkat tinggi, dirinya yakin dengan kemampuannya pun sulit untuk melakukan yang diperbuat oleh Xiao Chen.“Jangan salah paham, aku datang kesini karena mendengar Penguasa Pulau Es datang kemari, bukankah kesempatan langka untuk menyaksikan Penguasa Pulau Es?” tanya pemuda tersebut sambil tersenyum wajah para pendekar termasuk Xiao Chen segera berubah, hampir bersamaan dengan selesainya pemuda tersebut bicara, udara disekitar mereka semua terasa lebih Chen memandang ke satu arah dan melihat seorang gadis mendekat dengan cepat dari kejauhan, sekilas gadis tersebut seperti melayang di udara tetapi Xiao Chen mengetahui itu adalah teknik yang bisa dilakukan oleh seseorang yang memiliki tenaga begitu tinggi. Sejauh yang Xiao Chen ketahui, orang yang mampu melakukannya di seluruh dunia persilatan dapat dihitung dengan jari satu gadis itu akhirnya mendarat di hadapan semua orang, mereka dapat melihat wajah gadis itu dengan jelas. Semua berdecak kagum tetapi tidak ada yang berani menatapnya terlalu lama selain pemuda yang merupakan pendekar muda paling berbakat.“Kecantikan Penguasa Pulau Es sungguh sesuai dengan legenda. Hari ini mataku sungguh terbuka.” Pemuda tersebut tertawa lepas dan penuh yang memiliki kecantikan surgawi itu memasang wajah dingin dan tidak berkata apa-apa, selain tiba-tiba mengangkat tarikan nafas berikutnya, tubuh pemuda berbakat itu terlempar beberapa meter sebelum jatuh ke tanah. Tubuhnya membeku dan nafasnya terhenti seketika. Melihat kejadian itu semua pendekar yang tersisa tidak berani menarik nafas, beberapa bahkan segera meninggalkan tempat Chen tertawa kecil, pemuda itu mungkin yang paling berbakat dari generasinya bahkan mampu mempelajari ilmu silat tingkat tinggi milik sektenya. Masalahnya gadis yang terlihat berusia belasan tahun ini sebenarnya seumuran dengan Xiao Ruyue, Penguasa Pulau Es sekaligus satu-satunya jenius bela diri dari Era Kekacauan yang masih hidup sampai hari ini. Bukan hanya menguasai satu dari Empat Kitab Tanpa Tanding tetapi Ruyue juga memiliki satu dari Tujuh Pusaka Penguasa Dunia.“Dalam tiga tarikan nafas, yang masih berada di sini akan tetap tinggal di sini selamanya…” Bing Ruyue berkata pelan, tetapi semua orang bisa perlu tiga tarikan nafas, belum selesai Ruyue berkata lebih dari separuh pendekar yang tersisa segera meninggalkan Gunung tersebut. Xiao Chen kembali tertawa kecil saat hanya tersisa dirinya dan Bing Ruyue.“Nyonya…”“Aku belum menikah.” Bing Ruyue memotong Xiao Chen.“Ehem… Nona…” Xiao Chen sampai tersedak ludahnya sendiri saat Ruyue memotong perkataannya untuk hal yang menurutnya sepele, “Nona Bing, Aku tidak mengetahui alasan kehadiranmu disini tetapi jika yang kau inginkan adalah Kitab Dewa Naga Surgawi, dirimu terlambat.”Bing Ruyue mengelengkan kepala pelan, “Aku hanya ingin membantu orang yang berasal dari generasi yang sama denganku. Kudengar kita berasal dari zaman yang sama, tetapi sepertinya aku terlambat…”Xiao Chen menaikan alisnya, tidak menduga Bing Ruyue berniat datang untuk membantunya tetapi Ruyue benar, dirinya sudah terlambat. Jika bukan karena tenaga dalam miliknya, Xiao Chen sudah lama tewas bahkan pandangannya mulai kabur.“Nona Bing… Terima kasih atas niat baikmu. Jika ada kehidupan berikutnya, aku akan membalas…” Xiao Chen tidak bisa menyelesaikan kata-katanya sebelum muntah darah, tenaga dalamnya tidak bisa menahan lukanya lebih bisa Xiao Chen lakukan hanyalah tersenyum selebar yang dia bisa kepada Bing Ruyue, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Mata Bing Ruyue sedikit melebar ketika menyadari Xiao Chen meninggal dalam posisi berdiri dengan menggunakan pedangnya sebagai Ruyue teringat kata-kata Kakeknya yang sudah hampir dia lupakan, “Hanya pendekar sejati yang meninggal dalam posisi berdiri tegak, tidak peduli jumlah luka yang dia miliki.” Bing Ruyue tidak terlalu mempedulikan kalimat tersebut mengingat kakeknya pun meninggal di atas tempat tidur.“Tidak kusangka aku akan melihat seorang pendekar sejati disini…” Bing Ruyue tersenyum tipis, dia tidak ingat kapan dirinya terakhir tersenyum. Bing Ruyue melepaskan kalung yang digunakannya kemudian melingkarkannya pada leher Xiao Chen.“Kalung ini adalah pusaka Pulau Es, dikatakan pusaka ini memiliki kekuatan mengubah takdir…” Bing Ruyue tidak pernah menemukan rahasia dari kalung ini, pada akhirnya dia merasa ini bisa menjadi bentuk penyesalannya tidak bisa menyelamatkan Xiao Ruyue kemudian menggunakan tenaga dalamnya untuk menciptakan es disekitar tubuh Xiao Chen, membuat jasadnya terkurung dalam peti es. Bing Ruyue menundukan kepalanya sekali sebelum meninggalkan Gunung itu, tanpa menyadari ketika dirinya membalikan badan sesuatu terjadi pada kalung yang dia berikan ke Xiao yang mengubah takdir Xiao Chen dengan cara yang paling tidak terbayangkan. Linsin merupakan pemuda yang sangat tampan, cerdas dan memiliki bakat yang luar biasa. Karena diskriminasi yang sangat berat, membuat dirinya terpaksa mempelajari skill terlarang dari sekte ilahi, hingga membuat dirinya harus di eksekusi dan kehilangan nyawanya. Dan ketika ia mengira kehidupannya sudah berakhir, ternyata tebakannya salah, ia terlahir kembali dengan sosok yang berbeda dan dunia yang berbeda. Dunia yang baru pun penuh akan mara bahaya dengan seni bela diri yang sangat berbeda dari dunia sebelumnya yang masih memberlakukan hukum rimba. Dengan mempelajari seni bela diri terlarang milik sektenya, Linsin pun mencoba bangkit kembali dan bertekad untuk menjadi pendekar nomer satu sembari membalaskan dendam di kehidupan yang baru. Bagaimana kisahnya, Baca sekarang juga! Cover from Member pijar Folow Ig ku yaa teman-teman donyegau FB Dony Ega Utama Deskripsi Legenda Pendekar Naga adalah sebuah webnovel bergenre Xuanhuan/Wuxia yang menceritakan Xiao Chen, seorang pendekar yang telah menjalani kehidupan dunia persilatan yang kelam dan karena sebuah kejadian dia kembali ke masa lalu ketika masih berusia lima kehidupan keduanya, Xiao Chen ingin menghentikan Era Kekacauan yang merebut begitu banyak hal berharga darinya. Xiao Chen berniat memperbaiki semua kesalahan dan kekecewaan yang telah dialaminya pada kehidupan semua berjalan... Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰 Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan Fang An merasa sedikit canggung ketika Liu Cheng terus menerus memuji dirinya di depan calon mertua serta istrinya. Cara calon istri Liu Cheng menatapnya juga membuat Fang An tidak Fang An memakai topeng yang membuat hanya mulut dan matanya yang terlihat, tetapi semua orang masih bisa menilai bahwa dirinya adalah seorang pria yang rupawan.“Pantas saja pagi ini aku melihat pelangi meskipun tidak hujan, ternyata kediamanku telah kedatangan pahlawan besar. Kami sungguh beruntung.” Calon mertua Liu Cheng juga begitu bersemangat setelah mendengar tentang Fang pedagang kaya sepertinya, memiliki seorang pendekar ahli dalam keluarganya sudah keberuntungan yang luar biasa. Sementara bisa berhubungan dengan pendekar bergelar seperti Fang An adalah mimpi belaka. Untungnya pedagang ini memiliki putri yang cantik serta cerdas yang mampu menarik salah satu Tuan Muda Liu dari keluarga inti Liu sehingga memiliki kesempatan seperti An hanya bisa tersenyum canggung menanggapi kalimat tersebut namun senyumannya tidak bertahan lama karena dia merasakan nafsu membunuh dalam jumlah besar sedang mendekati ruangan tempat mereka saat hampir bersamaan Fang An merasakan nafsu membunuh itu, sosok berjubah muncul dari bayangan Liu Cheng. Kemunculan Wu Ya dari bayangan membuat calon mertua dan istri Liu Cheng kaget bukan main.“Tuan Muda, berlindung di belakangku.” Wu Ya kemudian memandang Fang An, “Pendekar Fang, namaku Wu Ya dari keluarga Liu. Aku membutuhkan bantuanmu untuk mengatasi masalah yang akan datang sebentar lagi.”“Senior Wu tidak perlu sungkan…” Fang An bangkit dari tempat duduknya lalu tubuhnya melepaskan aura bertarung yang membuat Wu Ya menelan Cheng ingin bertanya apa yang terjadi pada Wu Ya, namun belum sempat dia berkata apa-apa, pintu ruangan mereka orang bertopeng perak dan emas memasuki ruangan, beberapa diantara mereka bersimbah darah dan Fang An mengetahui itu bukan darah para orang bertopeng tersebut. Tatapan Fang An menjadi dingin karena menyadari di luar ruangan ini mungkin telah jatuh banyak korban, Fang An juga mencemasakan keselamatan Xiao Chen.“Liu Cheng, hari ini adalah hari kematianmu…”Selain belasan pembunuh bertopeng perak dan emas, tiga orang lainnya memasuki ruangan. Aura yang dipancarkan ketiga orang ini jauh berbeda dengan belasan lainnya, Fang An maupun Wu Ya menyadari ketiganya merupakan pendekar ahli yang memiliki tenaga dalam memakai topeng ungu, mereka merupakan pembunuh kelas tertinggi dalam organisasi Bunga Dosa.“Tuan Muda Liu, Sebenarnya siapa musuh anda? Bahkan ketika Bunga Dosa berniat membunuh Pangeran Mahkota, mereka hanya mengirim satu pembunuh setingkat ini tetapi tiga datang untuk menghabisimu…” Fang An bertanya pada Liu Cheng tersenyum pahit, “Tetua Fang, ini bukan masalahku pribadi melainkan keluarga Liu secara keseluruhan.”Beberapa waktu lalu Pangeran yang berniat menjadi Kaisar Han menggunakan dukungan sekte aliran hitam mendatangi keluarga Liu untuk meminta dukungan. Tentu saja kepala keluarga Liu menolak mentah-mentah permintaan tersebut, mereka bahkan tidak berniat mendukung Pangeran Mahkota apalagi seorang Pangeran yang ingin tersebut kemudian mengatakan bahwa kepala keluarga Liu akan menyesali telah menolak permintaannya dan keturunan keluarga Liu akan menerima Cheng cukup yakin Pangeran tersebut yang menyewa jasa Organisasi Bunga Dosa, mengingat tidak banyak juga sosok yang mampu membayar mahal yang membuat Bunga Dosa mengerahkan anggotanya sebanyak pembunuh bertopeng ungu itu tidak langsung bergerak, mereka seperti sedang menunggu sesuatu. Ini membuat Fang An semakin cemas. Keberadaan Fang An di sisi Liu Cheng memang diluar perkiraan Bunga Dosa. Mereka sudah mendapatkan informasi bahwa keturunan keluarga Liu yang penting seperti Liu Cheng selalu dikawal oleh seorang pendekar ahli karena itu organisasi mengirim mereka situasinya tidak sesuai rencana Bunga Dosa. Fang An adalah pendekar bergelar, kemampuannya cukup untuk bertarung imbang dengan ketiga pembunuh bertopeng ungu sekaligus. Jika Fang An dibantu oleh Wu Ya maka kekalahan ketiganya sudah bisa itulah ketiganya menyarankan untuk menggunakan Xiao Chen sebagai sandera, mereka mengetahui orang aliran putih seperti Fang An sangat mementingkan keselamatan rekannya.“Mereka berniat mengulur waktu. Senior Wu, lindungi Tuan Muda Liu dan lainnya, aku akan maju menyerang.” Fang An semakin yakin Xiao Chen dalam bahaya, karena itu dia berniat menyerang lebih Fang An bisa menghabisi ketiga pembunuh bertopeng ungu, situasinya akan menjadi lebih Ya mengangguk pelan, selama Fang An bisa menghadapi dua pembunuh bertopeng ungu saja, Wu Ya tidak akan kesulitan melindungi Liu Cheng dari belasan pembunuh bertopeng perak dan emas yang dibantu oleh seorang pembunuh bertopeng An menarik pedangnya kemudian mengalirkan tenaga dalam, pedangnya menjadi sedikit bercahaya dan tanpa ragu Fang An menghadapi ketiga pembunuh bertopeng ungu bersamaan.“Bagus, aku ingin lihat kemampuan Pendekar Berwajah Giok hari ini!” Salah satu pembunuh bertopeng ungu menarik senjatanya yang berupa pedang pendek dan menyambut serangan Fang pembunuh topeng ungu lainnya juga mengeluarkan senjata mereka, mempersiapkan diri menghadapi Fang An sementara belasan pembunuh lain tidak berniat ikut campur dalam pertarungan tersebut setelah merasakan kekuatan yang terpancar dari tubuh Fang Fang An dan pembunuh bertopeng ungu bertemu, namun perbedaan kekuatan keduanya begitu terlihat. Kedua pembunuh bertopeng ungu yang lain segera membantu rekan seorang ahli pedang seperti Fang An sekalipun akan kesulitan menggunakan segenap kemampuannya dalam ruangan sempit seperti tempat mereka sekarang berada namun nyatanya pemilihan teknik dan langkah serangan Fang An begitu mulus serta mampu mengimbangi serangan terjadi begitu cepat dan Fang An yang menggunakan tenaga dalamnya tanpa menahan diri membuat Fang An mampu memukul mundur ketiga pembunuh bertopeng ungu sampai keluar dari pembunuh bertopeng perak dan emas saling berpandangan sebelum menarik senjata mereka secara bersamaan. Wu Ya mengibaskan tangannya dan mengeluarkan rantai panjang yang mengantung di kedua tangannya.“Ingin membunuh Tuan Muda keluarga Liu? Jangan bermimpi.” Wu Ya melangkah maju perlahan sambil menatap dingin para pembunuh Bunga tiba-tiba, ada dua bayangan hitam yang keluar dari tubuh Wu Ya dan segera berubah menjadi sosok yang persis dengan Wu Ya. Melihat Wu Ya sekarang berubah menjadi tiga orang, para pembunuh Bunga Dosa menyadari mereka sedang menghadapi ahli ilusi.

legenda pendekar naga novel